PALANGKA RAYA – Polri mengadakan pelatihan basic trauma and cardiac life support atau BTCLS kepada 40 perawat Polri. Pelatihan BTCLS ini dilakukan, untuk meningkatkan kualifikasi personel paramedis Polri, dalam penanganan kasus trauma atau cedera, termasuk di medan yang sulit dijangkau.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen Pol. Dr. dr. Asep Hendradiana, Sp.An-TI., Subsp.T.I(K)., M.Kes, mengatakan peserta pelatihan BTCLS adalah paramedis Polri, yang berasal dari satuan Lemdiklat, Fungsi Kedokteran Kesehatan (Dokkes) kewilayahan (Polda/Polres) hingga Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara.
Pelatihan berlangsung selama empat hari, bertempat di Hotel Dharmein Jalan Sultan Hasanuddin No. 20 Kebayoran Baru, Senin (20/1/2025).
Untuk perwakilan dari satuan kerja Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya Polda Kalteng dihadiri oleh personel Briptu Arya Yuliandra.
Saat dikonfirmasi, Birptu Arya mewakili Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Polda Kalteng AKBP dr. Anton Sudarto menyampaikan bahwa tujuan pelatihan ini untuk menyiapkan personel kesehatan Polri, yang memiliki kompetensi basic trauma and cardiac life support, dalam rangka mendukung operasi kepolisian dalam situasi kontijensi dan krisis kesehatan.
“Target yang ingin dicapai dari pelatihan ini, adalah tersedianya personel kesehatan Polri dengan memiliki kualifikasi atau kompetensi BTCLS, dan siap mendukung operasi kepolisian dalam situasi kontijensi dan krisis kesehatan”, jelas Arya.
Petugas yang dilatih adalah yang belum memiliki kualifikasi BTCLS. Personel Polri dengan kompetensi BTCLS, siap mendukung operasi kepolisian baik dalam situasi kontijensi maupun krisis kesehatan.
BTCLS adalah pelatihan yang menyediakan suatu metode yang dipercaya dalam penanganan kasus trauma dan pengetahuan dasar kepada perawatan.
Pelatihan ini menerapkan konsep sederhana, yaitu terbentuknya pendekatan ABCDEFGH untuk mengevaluasi dan menanggulangi penderita cedera.
Disebutkan juga, pelatihan BTCLS menekankan bahwa cedera dapat menyebabkan kematian dalam waktu cepat. Sehingga pelatihan ini penting untuk dipelajari konsep-konsep tersebut agar semakin efektif dalam memberikan pertolongan.
Kompetensi yang menjadi tujuan dari pelatihan BTCLS, adalah paramedis mampu melakukan bantuan hidup dasar (BHD), mampu melakukan penilaian awal (initial assessment), mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas (airway and breathing), mampu melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma : kepala dan spinal, thorak dan abdomen, musculaskeletal dan luka bakar.
Kemudian, mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi, mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler, mampu melakukan penatalaksanaan rujukan, dan mampu melakukan triage atau penggolongan pasien berdasarkan kegawatdaruratan medis (Har/sam)